Carok antar Remaja di Probolinggo, Satu Tewas, Satu Luka Serius

Senin 18-11-2024,15:25 WIB
Reporter : Eko Hardianto
Editor : Fatkhul Aziz

PROBOLINGGO, MEMORANDUM.CO.ID - Carok melibatkan sejumlah pemuda hingga mengakibatkan korban tewas kembali terjadi di Probolinggo. Informasi diterima Memorandum, Senin 18 November 2024, mengabarkan, peristiwa terjadi pada Minggu 17 November 2024 dini hari. Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kawasan pertigaan jalan menuju Kampus UPM. 

Polsek Dringu, Polres Probolinggo, melansir, salah satu korban tewas bernama Muhammad Syarifuddin (24). Remaja biasa dipanggil Udin itu, warga Pendil, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo. Koordinator Kamar Jenazah RSUD dr. Mohamad Saleh, Nur Wasis mengatakan, korban tidak diotopsi dalam. Jenazah langsung dibawa pulang ke rumah duka. “Lukanya ada di punggung, paha kiri, dan wajah kiri,” terang Nur Wasis. 

Kapolsek Dringu Iptu Anshori, mengatakan, kasus tersebut masih dalam penyelidikan polisi. “Soal kronologi dan motifnya masih didalami. Selengkapnya bisa langsung konfirmasi ke Polres Probolinggo. Kasus ini dibekap Satuan Reskrim Polres Probolinggo,” kata Iptu Anshori.

BACA JUGA:Tragedi Carok di Tanjung Bumi Tewaskan 4 Orang, Kapolres Bangkalan Beberkan Motif dan Kronologi 

Kasat Reskrim Polres Probolinggo AKP Putra Adi Fajar Winarsa, melalui Kanit Reskrim Ipda Sugiandono, mengatakan, sejauh ini polisi maksimal melakukan penyelidikan. “Kami lakukan olah TKP. Bersama-sama melakukan visum. Beberapa saksi di lokasi kejadian juga kami mintai keterangan. Pokoknya sesuai perintah kapolres kami maksimal mengungkap kasus ini,” katanya. Masih kata Sugiandono, beberapa nama lain terlibat carok sudah kantongi polisi. Namun masih butuh pendalaman untuk ekspos nama-nama dimaksud ke ranah publik. “Nanti perkembangannya pasti kami 87-kan ke Memorandum,” pungkasnya. 

Tak hanya korban tewas, peristiwa carok juga mengakibatkan dua korban luka. Mereka adalah Rois (24), dan Gufron (23), sama-sama warga Desa Klenang Lor, Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo. Rois yang menderita lukas serius dilarikan ke RSUD dr. Soetomo Surabaya. Sedangkan Gufron, rawat jalan karena menderita luka ringan.  

Sementara itu, Anwar, paman Udin, mengaku belum tahu persis ihwal penyebab carok. Namun dia menduga, persoalan asmara menjadi pemicu. Menurutnya, pada malam  sebelum terlibat carok, Udin, datang ke bengkel motor miliknya. Persisnya pada Minggu 17 November 2024 dini hari, sekitar pukul 01.00 wib. “Anak itu terima telepon dari seorang perempuan. Setelah menerima telepon itu, dia pulang. Dia semula ke sini pakai motor Jupiter, lalu pulang ke rumahnya dan balik bawa KLX. Setelah itu, dia pamit beli bensin,” tuturnya.

BACA JUGA:Carok Massal 4 Tewas di Bangkalan, 2 Pelaku Kakak Beradik

Saat membeli bensin, Udin, berjumpa dua temannya. Mereka lantas melanjutkan perjalanannya ke barat setelah membeli bensin. Ketiganya sempat berhenti di depan warung kopi di Jalan Raya Dringu. Mereka berteduh di depan toko Mr. DIY karena hujan deras tiba-tiba turun. “Saat berteduh itulah tiba-tiba datang tiga orang naik motor Beat boncengan tiga. Kemudian mereka ini langsung membacok keponakan saya dan Rois,” tuturnya.

Dugaan Anwar, peristiwa tersebut dipicu persoalan asmara memang belum terbukti. Namun kata dia, pada Jumat 15 November 2024 malam, korban sempat bertengkar dengan warga Desa Randupitu, Gending. “Saya khawatirnya pemicunya karena itu juga,” sergah Anwar.

Sementara cerita Supriyani, pemilik warung kopi, dirinya baru buka warung pada Minggu 17 November 2024 sekitar pukul 08:00 pagi. Ia mengaku tidak tahu menahu kejadian tersebut. Sebab, warungnya sudah tutup sejak Sabtu 16 November 2024 pukul 17.00 sore.

BACA JUGA:Carok di Bangkalan Tewaskan 4 Orang, Polisi Tangkap 2 Pelaku

“Saya kaget, kok banyak darah. Saya kira ada kecelakaan semalam. Jadi darahnya saya tutupi pasir. Tidak tahu ada insiden pembacokan,” ujar warga Desa Pabean, Dringu, itu.(ekh)

Kategori :