Surabaya,memorandum.co.id - Sebanyak 8.400 armada di bawah naungan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Khusus Pelabuhan Tanjung Perak selama pandemi Covid-19 ini kekurangan 30 persen barang muatan. Kondisi seperti ini diprediksi akan berlangsung hingga Juli 2020. Menurut Ketua DPC Organda Khusus Pelabuhan Tanjung Perak, Kody F Lamahayu, hingga kini armada angkutan logistik masih tetap kekurangan barang angkutan. Ini tak lepas dari lemahnya daya beli masyarakat dan juga menurunnya permintaan kebutuhan masyarakat dampak Covid- 19 ini. "Karena sepi orderan itu, maka dari 8.400 unit armada, kini yang beroperasi tinggal 60 persen setiap harinya. Sisanya ngandang atau digarasi," ujar dia ketika dikonfirmasi, Selasa (21/4). Ditanya menjelang.bulan puasa dan Lebaran ini apakah ada peningkatan jumlah barang yang diangkut? Kody menyatakan, peningkatan belum kelihatan. "Meski begitu tiap hari masih ada barang yang diangkut," ungkap dia. Soal rencana pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar di Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo apa tidak akan mempersempit ruang gerak truk angkuta logistik? Kody Lamahayu menegaskan, sesuai instruksi Presiden Jokowi semua jalur-jalur logistik dan rute truk pembawa logistik agar tidak diganggu. Sehingga semua barang ekspor-impor dan antarpulau semuanya berjalan lancar. Ini agar semua bahan pokok dan bahan baku tetap tersedia. "Jadi meski ada pemberlakuan PSBB, tapi semua angkutan logistik harus lancar," pungkas dia.(dhi)
Dampak Covid-19, Armada Organda Tanjung Perak Tinggal 60 Persen yang Beroperasi
Selasa 21-04-2020,12:00 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :