Di sana, wisatawan dapat menikmati pertunjukan budaya di tengah keindahan alam pegunungan, sambil menikmati kuliner lokal yang disajikan oleh UMKM setempat.
"Di lereng gunung, antara pariwisata, kuliner, dan seni berkolaborasi. Wisatawan dapat menikmati keindahan alam yang berpadu dengan wisata kuliner dan pertunjukan budaya. Harapannya ini bisa mengangkat perekonomian lokal," jelasnya.
Inisiatif Menteri Sosial RI periode 2020-2024 itu disambut antusias berbagai kalangan, khususnya seniman yang selama ini merasa kesulitan menemukan ruang eksplorasi yang memadai.
BACA JUGA:Risma Siap Jadi Agen Pemasaran Produk Lokal Pasuruan, Dorong Pelaku Usaha dan Kreativitas Anak Muda
Taufik Monyong, seniman dari Surabaya, menekankan bahwa seniman pada dasarnya tidak selalu membutuhkan bantuan materi, melainkan hanya ruang dan kesempatan untuk menampilkan karya.
"Intervensi bantuan bukanlah hal utama bagi kami, yang penting adalah diberikan ruang. Di Surabaya, kadang sulit sekali mencari tempat untuk kami berkreativitas, ataupun mencari dan membeli perlengkapan kesenian tari, kami membutuhkan pasar itu," sebutnya.
BACA JUGA:Tri Rismaharini Disambut Harapan Pedagang Pasar Lekok untuk Kebangkitan Ekonomi
BACA JUGA:Harapan dan Doa Warga Surabaya Timur Tercurah Saat Risma Blusukan
Keluhan senada disampaikan Endin Didik Handoko, pelaku budaya asal Tulungagung. Dia mengeluhkan kurangnya kepedulian pemerintah provinsi, pemerintah kota, maupun kabupaten terhadap eksistensi kebudayaan.
"Harusnya ada sinergi ketika ngomong kebudayaan dan bisa menjadikan desa sebagai ujung tombak," katanya.
Dia menilai Risma sosok yang tepat untuk mengatasi kesenjangan dan memberi solusi yang diharapkan para seniman.
"Saya banyak bertemu pengembang. Mereka cerita waktu Bu Risma menjabat wali kota Surabaya yang bisa menyelesaikan urusan perizinan cepat dan lugas," tandasnya.
BACA JUGA:Tri Rismaharini Terpesona Keindahan Batik Khas Probolinggo: Cantik Sekali, Punya Makna Mendalam
Beberapa mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) juga menyampaikan keluhan terkait kendala dalam mengekspresikan kreativitas mereka.
Salah satu mahasiswa jurusan seni di Unesa menyampaikan bahwa mereka membutuhkan lebih banyak ruang untuk berkarya dan bereksperimen.
“Kurangnya tempat untuk mengeksplorasi kreativitas kami membuat potensi-potensi seni yang kami punya sulit berkembang. Kami sangat membutuhkan ruang agar dapat semakin mengeksplorasi ide-ide kreatif kami," tuturnya.