SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan SMA Kristen Gloria 2 Surabaya menemui babak baru. Salah satu teradu, Nouke dan teman-temannya, meminta maaf kepada pihak yayasan dan manajemen sekolah lantaran ikut terlibat dalam kegaduhan tersebut.
Hal tersebut seperti yang disampaikan Nouke cs didampingi kuasa hukumnya, Richard Handiwiyanto, di hadapan yayasan dan manajemen SMAK Gloria 2, Jumat 8 November 2024.
Menurut Nouke, peristiwa yang berlangsung pada Senin 21 Oktober 2024 tersebut murni kesalahpahaman. Selama ini, Nouke cs dianggap preman yang mendampingi Ivan, wali murid SMA Cita Hati. Padahal Nouke dan rekan-rekannya hanya sebatas melakukan pengamanan agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
BACA JUGA:Polrestabes Terima Aduan Kekerasan dari SMAK Gloria 2 Surabaya
"Saya di sana sebagai guru tinju dari siswa SMA Cita Hati, putranya Pak Ivan. Saya hadir untuk menenangkan dan mendamaikan, bukan preman seperti narasi yang beredar. Saya tidak kenal Ivan, saya pun tidak dibayar sebagai pengawal. Kapasitas saya hanya sebatas guru," tutur Nouke yang didampingi kuasa hukumnya, Richard Handiwiyanto, Jumat 8 November 2024.
Meski demikian, Nouke meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi. Sehingga dia berharap kesalahpahaman tersebut tak semakin mengular. Sebab, dirinya sangat mendukung pihak SMAK Gloria 2 guna menciptakan suasana sekolah yang aman dan nyaman.
"Kehadiran saya tidak ada maksud maupun itikad buruk untuk mengintimidasi pihak manapun. Karena itu, saya dan rekan-rekan saya meminta maaf yang sebesar-besarnya atas terjadinya kesalahpahaman dan kegaduhan yang terjadi di SMAK Gloria 2," katanya.
"Sedangkan mengenai tindakan seorang orang tua yang menyuruh orang lain untuk meminta maaf dengan cara berlutut dan menggonggong bukan hal yang dapat dibenarkan. Oleh karena itu, seharusnya tindakan tercela tersebut haruslah diproses sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," sambung Nouke.
Pada kesempatan ini, pihak yayasan dan manajemen SMAK Gloria 2 pun menerima permohonan maaf dari Nouke beserta rekan-rekannya. Komitmen damai pun dibuat oleh kedua belah pihak. Dari sini, kedua belah pihak saling mendukung dalam menciptakan sekolah yang ramah anak.
BACA JUGA:Sempat Viral, Keributan di SMAK Gloria 2 Berakhir Damai
"Kami menerima permohonan maaf saudara Nouke bersama rekan-rekannya, serta kami memahami kesalahpahaman tersebut. Sehingga masalah kami dengan Pak Nouke dan rekan sudah selesai," kata Sudiman Sidabukke.
Kendati demikian, adanya perdamaian dengan Nouke dkk ini tak lantas membuat kasus kekerasan tersebut berhenti. Sebab teradu lainnya, Ivan, masih terus berproses di kepolisian.