SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Rencana pembangunan Rumah Sakit (RS) Siloam di eks Gedung Universitas Putra Bangsa (UPB) di Jalan Arief Rahman Hakim menuai protes dari penduduk sekitar.
BACA JUGA:Siloam Hospital Jember Gelar Mediasi dengan Keluarga Pasien
Mereka khawatir dengan dampak pembangunan fisik rumah sakit tersebut. Untuk itu, warga minta analisis dampak lingkungan (amdal) secara lengkap sebelum dibangun.
BACA JUGA:Nyeri Lutut Saat Pandemi, Ini Penanganan Aktual dari Siloam Hospitals Surabaya
Salah satunya dari pengurus Yayasan Masjid Assakinah. Melalui Sekertaris, Chairul Muriman Setiabudi mengatakan, dalam pertemuan pertama dengan pihak RS Siloam di pendopo Kelurahan Klampis Ngasem, Rabu 6 November 2024, pihaknya bersama warga terdampak pembangunan minta amdal secara lengkap.
Menurut Chairul pihak RS Siloam dalam pertemuan itu hanya menjelaskan tentang amdal pembangunan fisik. Tapi amdal terkait dengan persoalan lalu lintas, sosial, lingkungan rupanya belum dijelaskan secara detail.
BACA JUGA:Vaksinasi Covid – 19 di Kalangan Anak Muda, Siloam Hospitals Berbagi Edukasi Cara dan Manfaatnya
"Kami dari pengurus Yayasan Masjid Assakinah meminta perkuatan amdal dari sisi yang lengkap. Soalnya tadi yang dijelaskan hanya tentang amdal pembangunan fisik, sehingga itu yang banyak menjadi tuntutan masyarakat," kata Chairul.
BACA JUGA:Sering Sakit Kepala, Siloam Hospitals Surabaya Ajak Masyarakat Waspadai Penyebabnya
Padahal, dampak sosial dan lalu lintas juga sangat perlu diperhatikan, mengingat lokasi masjid yang berdekatan dengan proyek pembangunan.
"Kami khawatir kebisingan selama pembangunan akan mengganggu aktivitas ibadah di masjid. Selain itu, peningkatan volume kendaraan juga akan berdampak pada lalu lintas di sekitar masjid," ujar Chairul.
BACA JUGA:Siloam Hospitals Surabaya dan BPJS Ketenagakerjaan Berikan Perlindungan untuk Pekerja Rentan
Selain itu, ada juga mereka yang memiliki dampak langsung, seperti permukiman warga yang berada di sebelah persis dibangun RS Siloam, sementara rumahnya di sebelah barat Siloam sehingga dia khawatir terkait dengan persoalan-persoalan konstruksi, pencahayaan, akhirnya menyangkut tentang lingkungan hidup dan sebagainya.
Permasalahan itu, masih kata Chairul, kemudian akhirnya didiskusikan secara serius dan ada komitmen-komitmen yang memang dibangun oleh RS siloam. Dan akan mematuhi dan memenuhi keinginan-keinginan dari masyarakat.