PASURUAN, MEMORANDUM.CO.ID - Pencinta alam yang berencana menaklukkan puncak Gunung Arjuno-Welirang harus bersabar. Sebab, mulai 1 November 2024, seluruh jalur pendakian gunung tertinggi kedua di Jatim ini akan ditutup sementara.
BACA JUGA:Lepas Tim Ekspedisi 79 Gunung Arjuno, Pj Gubernur Jatim Berpesan Begini
Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipasi menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan melanda kawasan tersebut.
Kepala UPT Tahura R Soerjo, Ahmad Wahyudi, menjelaskan, penutupan ini berlaku untuk semua jalur pendakian, baik dari Batu, Malang, maupun Pasuruan.
BACA JUGA:Menguak Keindahan Gunung Arjuno dari 3 Jalur Pendakian
“Kami tidak ingin mengambil risiko terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan akibat cuaca buruk. Selain itu, penutupan ini juga bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi ekosistem gunung untuk pulih,” tegas Wahyudi. Senin 28 Oktober 2024.
Musim hujan yang akan datang diprediksi akan membawa intensitas curah hujan yang tinggi. Kondisi ini berpotensi memicu bencana alam seperti longsor dan banjir bandang di sepanjang jalur pendakian. Selain itu, jalur yang licin dan berlumpur juga dapat membahayakan para pendaki.
BACA JUGA:Cargill Gandeng Warga Lokal Tanam 5.000 Pohon di Gunung Arjuno
Selain faktor cuaca, aktivitas pendakian yang masif juga memberikan dampak negatif terhadap ekosistem Gunung Arjuno-Welirang. Kerusakan vegetasi, pencemaran lingkungan, dan gangguan terhadap habitat satwa liar menjadi beberapa masalah yang perlu diatasi.
Dengan penutupan sementara ini, diharapkan ekosistem Gunung Arjuno-Welirang dapat pulih secara alami. Vegetasi yang rusak dapat tumbuh kembali, dan satwa liar dapat beraktivitas dengan lebih bebas.
BACA JUGA:Mitos Gunung Arjuno, Mulai Dari Bunyi Gamelan Hingga Pasar Setan
“Kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga kelestarian Gunung Arjuno-Welirang. Mari kita jadikan gunung ini sebagai warisan alam yang indah bagi generasi mendatang,” ajak Wahyudi.
BACA JUGA:Pesona Wisata Jendela Langit di Bawah Lereng Gunung Arjuno, Info Tiket Masuk
Pihak pengelola berharap para pendaki dapat memahami dan mendukung keputusan penutupan ini. Meskipun harus menunda rencana pendakian, namun langkah ini diambil demi keselamatan dan kelestarian alam. (hm/mh)