Tekan Angka Laka, Jalur Tengkorak Didoakan Polisi dan Forum Lintas Agama

Jumat 25-10-2024,15:20 WIB
Reporter : Budi Joko Santoso
Editor : Fatkhul Aziz

SIDOARJO, MEMORANDUM.CO.ID - Tingginya angka kecelakaan di jalur maut kawasan Krian dan Balongbendo, Sidoarjo, mendorong Satlantas Polresta Sidoarjo untuk meluncurkan inovasi baru dalam menekan insiden lalu lintas. Jumat 25 Oktober 2024, mereka menggelar "Patroli Ruqyah dan Doa Bersama Lintas Agama" di sepanjang jalur tengkorak, sebuah pendekatan unik yang memadukan razia dengan pendekatan spiritual di lokasi rawan kecelakaan.

Patroli ini dimulai dengan menghentikan pengendara, terutama pengendara roda dua, yang terlihat melanggar aturan lalu lintas. Alih-alih langsung memberikan sanksi tilang, mereka diminta mengikuti doa bersama, yang diinisiasi oleh tokoh dari Forum Lintas Agama Sidoarjo. Doa berlangsung sekitar 15 menit di tepi jalan raya, memohon keselamatan bagi para pengguna jalan, terutama di jalur rawan kecelakaan tersebut.

BACA JUGA:Sambut 73 Tahun Humas Polri, Polresta Sidoarjo Gelar Bakti Kesehatan Bagi Wartawan

AKP Ony Purnomo, Kanit Laka Satlantas Polresta Sidoarjo, mengungkapkan bahwa patroli ruqyah ini adalah bagian dari Operasi Zebra Semeru 2024, yang berfokus pada upaya menekan angka kecelakaan di kawasan Krian dan Balongbendo.

"Langkah ini kami ambil untuk membangun kesadaran pengendara akan pentingnya keselamatan di jalan," ujar Ony.

Sepanjang Januari hingga September 2023, data kecelakaan lalu lintas menunjukkan adanya sekitar 3.200 kasus kecelakaan di jalur ini, dengan korban jiwa mencapai lebih dari 200 orang.

BACA JUGA:735 Personel Polresta Sidoarjo Ikuti Pemeriksaan Kesehatan

"Banyaknya kendaraan yang melaju kencang di jalur nasional ini, ditambah kondisi jalan yang padat dengan persimpangan, membuat jalur ini sangat rawan," tambah Ony.

Menurut Ony, salah satu faktor utama kecelakaan adalah kelalaian pengendara akibat kelelahan dan kurangnya konsentrasi saat melintas di jalur ini, yang merupakan rute penghubung Surabaya dan Mojokerto.

"Kecepatan tinggi, kelelahan, dan kurangnya konsentrasi menjadi penyebab utama kecelakaan di sini. Dengan pendekatan doa, kami harap pengendara lebih sadar akan pentingnya keselamatan," tandasnya.

BACA JUGA:Polresta Sidoarjo Patroli Malam Jelang Pilkada

Dengan mengombinasikan pendekatan spiritual dan razia, Satlantas Polresta Sidoarjo berharap dapat menciptakan budaya berkendara yang lebih aman bagi pengguna jalan di wilayah rawan kecelakaan tersebut.(met/jok)

Kategori :