5. Kepemimpinan Digital dan Kecepatan Adaptasi Teknologi
Usia yang lebih tua sering kali diasosiasikan dengan tingkat adaptasi teknologi yang lebih lambat, sementara generasi muda dianggap lebih cepat dalam mengadopsi perubahan digital. Namun, studi terbaru oleh Barrett dan Seidman (2023) menunjukkan bahwa efektivitas kepemimpinan dalam era digital tidak bergantung pada usia, melainkan pada kemauan untuk belajar dan beradaptasi. Prabowo, meskipun lebih senior, telah menunjukkan ketertarikan pada pengembangan teknologi dalam sektor pertahanan dan ekonomi.
Kombinasi antara kepemimpinan Prabowo yang visioner dan pengalaman luasnya dalam pengelolaan strategi negara dapat diimbangi oleh kecepatan adaptasi wakil presiden yang lebih muda dalam bidang digitalisasi dan teknologi. Ini akan menciptakan dinamika pemerintahan yang lebih tangguh dan siap menghadapi tantangan zaman modern, seperti transformasi digital di sektor ekonomi, pendidikan, dan pertahanan.
Penutup
Pola kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang berpadu dengan wakil presiden yang lebih muda menghadirkan dinamika yang unik dalam pemerintahan Indonesia. Melalui penerapan teori kepemimpinan terbaru, seperti kepemimpinan adaptif, kolaboratif, dan servant leadership, Prabowo dapat memanfaatkan perbedaan usia ini sebagai kekuatan untuk memperkuat kebijakan dan pendekatan pemerintahan.
Kepemimpinan yang diwarnai dengan kolaborasi lintas generasi memiliki potensi besar untuk membawa Indonesia pada era baru yang lebih inovatif, tanggap terhadap perubahan, dan fokus pada kesejahteraan rakyat. Dengan begitu, kombinasi pengalaman senior dan energi muda di puncak kepemimpinan nasional diharapkan mampu membawa Indonesia menuju kemajuan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (*)