BACA JUGA:Bertemu Warga Tembalangan, Cawali Kota Malang Abah Anton Sampaikan Ini
Mengenai isu yang menyebut dirinya dipanggil polisi, Abah Anton menepisnya dan mengajak semua pihak untuk menjaga kondusifitas Kota Malang.
Abah Anton mengharapkan kepada jamaah untuk memilih pemimpin yang dikenal dan memiliki rekam jejak yang jelas.
BACA JUGA:Berdialog dengan PWRI, Abah Anton Bahas Pentingnya CSR untuk Kota Malang
“Jadi kalau sekarang sampean mendengarkan Abah Anton belum bersih, itu Preeet. Kalau dikasih sesuatu terima. Tapi tetap nomor 3. Jangan sampai punya pimpinan yang akhirnya lali karo awak e dewe (lupa dengan diri kita, red),” urai Abah Anton.
Ditegaskan, Kota Malang dalam pelaksanaan Pilkada ini harus tetap terjaga dengan baik.
BACA JUGA:Abah Anton-Dimyati Datangi Pasar Besar, Ini Kata Mereka
“Abah Anton kepinginnya damai, Malang kondusif. Sampean seng cerdas, golek seng kenal, jelas, loman,” lanjut Abah Anton.
Itupun langsung direspons jemaah emak-emak ini. “Contone nomor telu, nyoblos bathuk e Abah,” celetuk seorang jemaah yang langsung disambut tawa dan tepuk tangan.
Menutup tausiyah, Abah Anton meminta agar masyarakat memilih dengan bijak dan tidak tergoda iming-iming materi.
BACA JUGA:Kunjungi Pasar Klojen, Abah Anton-Dimyati Gaungkan Salam Metal
Gus Ardhi dari Kedungkandang menyampaikan nasihat kepada jemaah mengenai pentingnya memiliki pemimpin yang adil. Ini mengacu pada hadits yang menyebutkan bahwa pemimpin adil akan dinaungi oleh Allah di hari kiamat.
Gus Ardhi juga mengapresiasi kebijakan Abah Anton selama menjabat, seperti insentif bagi guru ngaji dan marbot yang tidak ada sebelumnya.
BACA JUGA:Kunjungi Pasar Madyopuro, Abah Anton Jadi Idola Pedagang
Salah satu jemaah, Nur Dhuhati, pensiunan dari Kantor Kementerian Agama Kota Malang menegaskan dirinya selalu mengikuti majelis ini dan tetap mendukung Abah Anton.
“Meskipun ada yang memfitnah, menjelekkan, saya tetap pilih Abah Anton. Orang baik, sudah terbukti kebaikannya untuk warga Malang,” tuturnya. (ktr/ari)