SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Banyak masyarakat Surabaya yang merasa kurang puas dengan kinerja Eri Cahyadi-Armuji dalam memimpin kota.
Karena itu, gerakan mencoblos kotak kosong pada pilwali mendatang terus menguat. Hal ini pula yang akan dilakukan oleh seniman yang dimotori Chrisman Hadi yang juga sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Kesenian Jawa Timur.
Chrisman Hadi merasa tidak puas dengan kepemimpinan Eri Cahyadi-Armuji. Pasalnya, budaya dan kesenian kurang diberikan perhatian. Bahkan janji kampanye pasangan tersebut untuk menghidupkan kembali Taman Hiburan Rakyat (THR) sebagai pusat kesenian pada 2020 lalu belum terpenuhi.
BACA JUGA:KPU Surabaya Pilih Tunda Pengumuman Hasil Tes Kesehatan Eri-Armuji
"Saya kira teman-teman akan berkaca pada sejarah. Pada lima tahun lalu konstetasi Pilwali Surabaya, DKS berdiri di belakang sebagai pendukung Eri Cahyadi. Tapi setelah menang, DKS diperlakukan seperti tisu setelah dipakai ngelap keringat kemudian dibuang bahkan diinjak," kata Chrisman, Rabu, 11 September 2024.
Menurut Chrisman, memilih kotak kosong bukan berarti meruntuhkan demokrasi. Justru sebaliknya hal tersebut membuat kedudukan rakyat jauh lebih tinggi daripada partai politik yang belakangan penuh kepentingan, ambisius, dan tidak merakyat.
"Kami tidak akan golput, tapi akan memilih kotak kosong sebagai wujud menjunjung moralitas rakyat dan nilai-nilai kebangsaan. Karena dinamika politik sekarang tidak baik-baik saja, semua penuh kepentingan dan mempertontonkan sifat kekuasaan," jelas Chrisman.
BACA JUGA:Siap All Out, PDI-P Surabaya dalam Satu Tarikan Nafas Gencarkan Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji
Hal senada disampaikan Taufik Monyong, seniman asal Surabaya sekaligus pengurus Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT). Menurutnya, Pilwali Surabaya 2024 tidak menarik lantaran hanya memunculkan calon tunggal.
Oleh sebab itu, adanya fenomena kotak kosong ini disayangkan olehnya. Taufik lantas menaruh perhatian serius terhadap fenomena ini. Dia akan menginisiasi gerakan khusus. Terlebih, total ada 43 kotak kosong se-Indonesia.
"Sebagai konseptor kebangsaan, Pilwali Surabaya tahun ini tidak menarik. Karena mempertontonkan kekuasaan alih-alih mengedepankan kebangsaan," ucapnya.
BACA JUGA:Maju Pilwali, Eri-Armuji Serahkan Berkas Pencalonan ke KPU Surabaya
Jika pada pilwali mendatang kemudian mempertemukan calon tunggal dan kotak kosong, maka tak menutup kemungkinan Taufik memilih untuk mencoblos kotak kosong. Hal ini juga bentuk ketidakpuasannya dengan kepemimpinan ErJi. (bin)