MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya melaksanakan International and National Summer Course 2024 dengan tema Teknologi Pertanian yang Tangguh dan Berkelanjutan. Teori dan praktek, secara luring dan daring mulai 26 Agustus - 31 Oktober 2024.
Dekan FTP UB, Prof. Yusuf Hendrawan., STP. M.App.Life.Sc, menjelaskan, short course merupakan kesempatan baik bagi mahasiswa.
"Tidak hanya pengetahuan teknologi pertanian yang tangguh dan berkelanjutan, tapi platform yang tepat. Meningkatkan jejaring mahasiswa, di level internasional," terangnya saat ditemui di sela sela acara, Jumat 6 September 2024.
BACA JUGA:UB Beri Orientasi 1.692 Mahasiswa Baru Pascasarjana
BACA JUGA:UB Malang dan WUR Belanda Jalin Kerjasama Penelitian Pertanian Berkelanjutan
Hal itu, kata dia, sekaligus meningkatkan soft skill dan pengalaman. Berkolaborasilah, maksimalkan dan manfaatkan sebaik mungkin. Diikuti 123 peserta berbagai Universitas dari 6 negara. Mulai Indonesia, Pakistan, Jepang, Malaysia, Thailand, dan Filipina.
Beberapa kegiatan diantaranya, materi tentang Introduction to Resilent and Sustainable Agricultural Technology. Mikroba dalam sistem makanan; teknologi industri pertanian. Teknik Biosistem, inovasi teknik biosistem untuk teknologi pertanian yang berkelanjutan; artificial intelegence untuk sistem pertanian yang presisi dan berkelanjutan.
BACA JUGA:Kanim Malang Layani Eazy Intal untuk Pelajar Asing di UB
BACA JUGA:Happy Asmara Kerjasama Kosmetik dan Kesehatan dengan UB
Kemudian, Pertanian Figital, internet of things dan konektivitas dalam sistem pertanian, pemetaan penampakan emosional melalui Convulutional Neural Network. Untuk menyesuaikan efek relaksasi dari teh daun kopi serta kecakapan komunikasi.
Selain itu, pelatihan diversifikasi produk olahan pangan di Food Production and Training Center (FPTC) dan UMKM tempe, kunjungan industri di PT. Amerta Indah Otsuka dan PT Heinz ABC Indonesia serta wisata alam di Gunung Bromo.
Salah satu mahasiswi peserta summer course dari Universitas Miyazaki Jepang, Chisato Koga, mengaku senang dapat menjadi bagian dari program tersebut.
BACA JUGA:UB Raih Top 100, THE Impact Rankings untuk SDG 2
Selain mengasikan, bisa mempunyai banyak teman baru dari berbagai daerah. Terlebih, kampus tempat summer course, sangat nyaman.
"Senang bisa ikut program ini. Banyak kegiatan positif, banyak teman baru. Kampusnya juga nyaman," terang Chisato, saat ditemui.