Kapolres Mojokerto Tinjau Posko Terpadu Covid-19 di Trowulan

Kamis 02-04-2020,16:09 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Mojokerto, memorandum.co.id - Bekerjasama dengan instansi terkait, Polres Mojokerto mendirikan dua posko terpadu mudik dan pelayanan covid-19 di perbatasan Mojokerto. Kapolres Mojokerto, AKBP Feby DP Hutagalung bersama Bupati Mojokerto, Pungkasiadi meninjau langsung kesiapan pembangunan dua posko terpadu mudik dan pelayanan covid-19 di Mojokerto itu, Kamis (2/4/2020). Dua posko terpadu yang disiapkan adalah posko terpadu yang ada di Trowulan tepatnya di PPST (Pusat Perkulakan Sepatu Trowulan) yang merupakan perbatasan dengan Jombang, sedangkan pos lainnya didirikan di exit tol Penompo yang merupakan pintu keluar tol Surabaya-Mojokerto. Posko yang didirikan dilengkapi dengan hand sanitizer, APD, masker, thermo gun, semprotan disinfektan, alat infus dan alat pengukur tensi serta toa. Posko ini diawaki oleh personil TNI-Polri dan tenaga kesehatan Kabupaten Mojokerto serta gugus tugas yang ada. Tugas pokok dari posko ini adalah melakukan pemeriksaan para pemudik ataupun pengendara. Diutamakan yang dari luar kota Mojokerto seperti Jakarta maupun kota lainya. Apabila dari hasil pemeriksaan yang dilakukan ada indikasi gangguan kesehatan, dilakukan observasi, baik pengecekan suhu tubuh maupun pembacaan indikasi lainya di tenda pelayanan dan tenda isolasi sementara untuk dilakukan penangananan awal. "Apabila memerlukan penanganan lebuh lanjut maka akan dirujuk di  Rumah sakit rujukan terdekat," terang Kapolres. Lebih lanjut Kapolres menginformasikan, posko ini sudah dirikan sejak dua hari yang lalu dan akan dilakukan penyempurnaan terkait perlengkapan maupun personil yang mengawaki. "Ini adalah upaya tindak lanjut dari instruksi pemerintah bahwa tidak ada larangan bagi pemudik dan juga tidak ada istilah karantina atau lockdown sesuai anjuran pemerintah. Posko terpadu ini adalah sebagai antisipasi warga yang memaksakan diri melakukan mudik dan anjuran kami adalah lebih baik warga perantau untuk tidak melakukan mudik. Akan lebih baik menahan diri untuk tetap di rumah untuk mencegah penyebaran covid-19, sampai dengan situasi benar-benar aman," pungkasnya.(war)

Tags :
Kategori :

Terkait