SIDOARJO, MEMORANDUM - Kanwil Kemenkumham Jatim memberikan pelatihan keterampilan kader kesehatan kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Rutan Perempuan IIA Surabaya di Porong, Sidoarjo, Selasa 2 Juli 2024.
Selain memberikan bekal ketika mereka bebas nanti, kegiatan ini menjadi upaya untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di rutan yang dipimpin Amiek Diyah Ambarwati itu.
BACA JUGA:Berawal dari Hobi Koleksi Uang Kuno, Otie Membuka Toko Khusus Numismatik
"Dalam tahap awal, pelatihan diikuti oleh tiga orang warga binaan ini bertujuan untuk membekali para warga binaan dengan kemampuan dasar untuk membantu tugas petugas medis di rutan," ujar Kakanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono.
Sebelumnya, pihak poliklinik rutan telah memberikan kesempatan bagi warga binaan yang berminat untuk menjadi kader kesehatan. Ternyata antusiasme dari warga binaan cukup tinggi.
BACA JUGA:Boy George Rahman Ketua Numismatik Surabaya Bisa Berselimut Uang dalam Arti Sebenarnya, Seperti Apa?
"Setelah melalui penyaringan yang mengacu pada asesmen risiko dan kebutuhan, akhirnya tiga orang warga binaan terpilih menjadi kader kesehatan," urai Heni.
Dokter Rutan Perempuan Surabaya, Yenny Sulistyowati mengatakan bahwa adanya kader kesehatan ini menjadi titik awal dalam mengoptimalkan layanan kesehatan bagi warga binaan seiring dengan semakin bertambahnya jumlah warga binaan.
"Sebagai perpanjangan tangan tenaga medis klinik Rutan Perempuan Surabaya, para kader diharapkan dapat membantu petugas medis untuk menjangkau warga binaan yang memerlukan penanganan medis dan terlibat langsung dalam kegiatan layanan kesehatan," ungkapnya.
BACA JUGA:Kemenkumham Maluku Target 10 Besar IKPA dan Raih WTP
Sementara itu Kepala Rutan Perempuan Surabaya Amiek Diyah Ambarwati mengatakan bahwa peran kader kesehatan sangat krusial dalam upaya memberikan layanan kesehatan bagi warga binaan.
BACA JUGA:Penataan Kawasan, Pemkot Surabaya Bangun Bozem di Pagesangan
"Kami harap mereka mampu bekerja sama dengan para tenaga medis rutan dalam memberikan layanan kesehatan, terutama dalam memberikan pertolongan pertama jika ada warga binaan yang mengalami masalah kesehatan di blok hunian,” jelasnya. (*)