MEMORANDUM - Kucing adalah hewan peliharaan yang menggemaskan dan banyak digemari. Namun, di balik kelucuan mereka, terdapat bahaya bulu kucing yang perlu diwaspadai.
Bulu kucing memang lembut dan menggemaskan, namun bagi sebagian orang, bulu kucing dapat memicu alergi dan masalah kesehatan lainnya. Berikut beberapa bahaya bulu kucing yang perlu Anda ketahui:
1. Alergi Bulu Kucing:
Alergi bulu kucing merupakan salah satu alergi yang paling umum. Gejalanya bisa berupa bersin, bersin-bersin, hidung tersumbat, mata berair, gatal-gatal pada kulit, hingga ruam kemerahan. Bagi orang dengan asma, alergi bulu kucing dapat memicu serangan asma yang berbahaya.
BACA JUGA:Berawal dari Hobi Koleksi Uang Kuno, Otie Membuka Toko Khusus Numismatik
2. Penyakit Infeksi:
Bulu kucing dapat membawa parasit dan mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Beberapa penyakit yang dapat ditularkan melalui bulu kucing antara lain:
Toksoplasmosis: Parasit Toxoplasma gondii dapat ditemukan pada kotoran kucing dan dapat ditularkan melalui bulu yang terkontaminasi. Infeksi toksoplasmosis dapat berbahaya bagi ibu hamil dan janinnya.
Kurap: Jamur penyebab kurap dapat hidup di bulu kucing dan ditularkan ke manusia melalui kontak langsung atau melalui bulu yang terkontaminasi.
Penyakit Cakar Kucing (Cat Scratch Disease): Bakteri Bartonella henselae dapat ditularkan ke manusia melalui cakaran atau gigitan kucing yang terinfeksi. Gejalanya termasuk demam, sakit kepala, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
BACA JUGA:PPDB 2024, Delapan SMPN di Kabupaten Madiun Sepi Peminat
3. Gangguan Pencernaan:
Menelan bulu kucing dalam jumlah besar dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare. Hal ini lebih sering terjadi pada anak kecil yang suka bermain dengan kucing dan belum memiliki kebiasaan kebersihan yang baik.
Mitos vs Fakta Bahaya Bulu Kucing:
Mitos: Semua orang yang alergi bulu kucing akan mengalami gejala alergi yang parah.