Surabaya, Memorandum.co.id - Unjuk rasa yang dilaksanakan warga penghuni tanah surat ijo setiap Senin, untuk sementara ditiadakan. Maka pada Senin (23/3) tidak ada aksi unjuk rasa di Balai Kota Surabaya. "Kemungkinan tidak hanya Senin depan tidak ada unjuk rasa, tapi juga bisa sampai Senin depannya lagi," kata Harijono, koordinator aksi unjuk rasa warga surat ijo, Jumat (20/3/2020). Alasannya, masih lanjut Harijono, pihaknya memahami dan mematuhi imbauan dari Polresta Surabaya untuk menunda aksi unjuk rasa karena situasional. Sebab, sekarang ini ada virus corona sehingga dihindari adanya kerumunan. "Sebenarnya kami sudah mengirim surat pemberitahuan rencana aksi unjuk rasa kepada Polresta Surabaya. Namun dengan kondisi ini kami memahami sehingga untuk sementara tidak mengadakan aksi," kata Harijono. Sebagai penggantinya, Harijono mengatakan warga surat ijo akan memberikan dukungan kepada salah satu warga surat ijo yang mengajukan gugatan ke PTUN. "Warga akan datang ke sidang PTUN pada Selasa (24/3). Ada sekitar 25 warga yang hadir," ungkap dia. Dalam aksi yang dilakukan setiap Senin ini warga surat ijo ini sudah berlangsung 6 kali. Mereka menuntut Pemkot Surabaya untuk melepaskan surat ijo kepada mereka yang sudah menempati puluhan tahun. Sebab, tanah surat ijo menurut mereka bukan aset Pemkot Surabaya. Sementara itu Kasat Intelkam Polrestabes Surabaya AKBP Whimboko mengatakan untuk izin keramaian yang baru memang ditunda semua. Ini sebagai antisipasi penyebaran virus corona. “Namun begitu, kami juga akan mengembalikan yang memohon. Semisal pernikahan, nanti kalau ditunda kan kasihan,” kata dia. Sedangkan Kasubbag Humas AKP Muhammad Akhyar menambahkan kemungkinan mereka yang akan melaksanakan unjuk rasa sudah mengetahui kondisi Surabaya yang lagi ramai corona. Sehingga mereka tidak menggelar kegiatan tersebut. (udi/ fdn/gus)
Ada Corona, Demo Warga Surat Ijo Setiap Senin Ditiadakan
Jumat 20-03-2020,18:04 WIB
Editor : Agus Supriyadi
Kategori :