Surabaya, Memorandum.co.id - Kematian Kasri (67), wanita tukang pijat yang ditemukan tewas di rumah kos di Jalan Banjar Sugihan I hingga kini masih misterius. Pihak keluarga memutuskan menolak melakukan autopsi terhadap jenazah korban. Sehingga menghentikan penyelidikan polisi untuk mengetahui penyebab kematiannya. "Kami masih menunggu hasil visum dokter. Karena anak-anak korban tidak mau jenazahnya diautopsi," kata Kanitreskrim Polsek Tandes, Ipda Gogot Purwanto saat dikonfirmasi, Rabu (11/3/2020). Jalan satu-satunya polisi adalah mencari keberadaan laki-laki yang dipijat korban di rumah kos. Karena dia mengetahui penyebab kematian Asri sebelum melarikan diri. "Kami masih berupaya mencari laki-laki ini," jelas Gogot. Yang menjadi kendala, siapa dan di mana alamat pastinya. Pihaknya juga memeriksa saksi-saksi di TKP, tapi tidak ada yang mengetahuinya. Termasuk anak korban. Menurut Gogot, laki-laki tersebut tidak mengenal korban sebelumnya. Hal ini diketahui berdasarkan keterangan penjual lontong mi di TKP. "Laki-laki tersebut pijat ke korban setelah diberitahu penjual lontong mi di TKP. Jadi spontanitas menggunakan jasa korban. Bahkan saat pijat, motornya diparkir di depan gang," ungkap Gogot. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kasri tewas setelah memijat laki-laki di rumahnya. Saat ditemukan Karmijo, anaknya, kondisinya telanjang di atas ranjang, Selasa (10/3) pukul 09.30. Mengetahui korban tewas, laki-laki tersebut melarikan diri hingga sandalnya tertukar dengan milik Kasri. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Mapolsek Tandes.(*)
Pemijat Banjar Sugihan Tewas Telanjang, Anak Tolak Autopsi
Rabu 11-03-2020,13:50 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :