Tentukan Target, Maksimalkan Prestasi

Tentukan Target, Maksimalkan Prestasi

Menjadi kepala satuan reserse narkoba (Satresnarkoba), tentu sudah menjadi kewajiban untuk menentukan berbagai inovasi demi untuk meraih prestasi kerja. Namun, tujuan utamanya bagaimana menyelamatkan generasi muda Surabaya terhindari dari bahaya narkoba.Hal inilah yang memacu semangat AKBP Indra Mardiana S.H SIK M.Si, Kasat Reserse Narkoba Polrestabes Surabaya dalam setiap bertindak. “Kerja harus punya tujuan, kerja harus punya target. Tujuannya biar fokus dan terpacu, sesuai tugas yang diamanatkan kesatuan atau pimpinan, dengan hasil yang maksimal” kata Indra, panggilan karibnya. Tidak hayal jika hanya beberapa minggu setelah memangku sebagai Kasat Resnarkoba Polrestabes Surabaya terus memotivasi anggotanya, baik di satuan maupun di wilayah yang menjadi area kerja Polrestabes Surabaya. “Memberantas narkoba, dengan menangkap bandar, pengedar dan penggunanya, kemudian memroses secara hukum atas pelanggaran hukum yang dilakukan adalah tugas aparat Polri. Namun, dalam menyelamatkan generasi muda harapan bangsa dan calon pemimpin masa depan dari bahaya narkoba adalah menjadi tanggungjawab bersama. Polri, TNI, Pemerintah, dan seluruh komponen masyarakat. Terdekat adalah keluarga,” jelasnya. Tingginya angka kejahatan di dunia narkoba di Surabaya, Indra menargetkan minimal dalam sebulan ada 80 LP (Laporan Polisi), kasus narkoba. Angka ini hanya berlaku di empat unit di satuannya, belum termasuk di 18 polsek di Surabaya. Target ini minimal, bisa lebih, karena kita sesuaikan anggaran yang diberikan pemerintah kepada Satresnarkoba Polrestabes Surabaya. Berdasasarkan catatan dan evaluasi tahun 2018, ada 1.124 kasus penyalahgunaan narkotika berhasil diungkap, terjadi kenaikkan sekitar 16 persen dibanding tahun sebelumnya, atau 969 kasus. Lalu siapa dan darimana saja para pelaku penyalahgunaan narkoba di Surabaya? Perwira dua melati alumni akpol 2000 yang hobi ngetrail itu menegaskan, semua lapisan masyarakat sangat berpotensi. "Di era milenial seperti sekarang ini, para pelaku penyalahgunaan narkoba sulit ditebak. Sebab, jika dulu para pembeli tentu dari kalangan atas. Sekarang menyebar di seluruh lapisan dan tingkatan ekonomi. Anak jalanan maupun anak sekolah pun sudah mampu membeli. Karena berbagai cara dilakukan para pengedar untuk menjerumuskan generasi muda ke lembah penyesalan akibat narkoba. Misalnya, menjadikan mereka kurir, dengan upah narkoba gratis, akhirnya meningkat dari kurir menjadi pengedar," tegas Indra. Selama memimpin salah satu pengungkapan berhasil menyita barang bukti sabu seberat 4,7 kilogram dan 7.700 butir ekstasi. Pernah menggalkan peredaran narkoba pil koplo dobel L akhir november 2018 dengan berang bukti 1 juta butir. Itu membuktikan, jika Satresnarkoba Polrestabes Surabaya berupaya penuh memberantas peredaran berbagai jenis narkoba di Surabaya. Menurut Indra tugas utama Polri adalah menindak para pengedar, namun yang lebih penting adalah, peduli dan memilih untuk menjauhi narkoba. "Di sisi lain, kami terus melakukan tindakan represif untuk penegakan hukum. Kalau sudah kedapatan menyalahgunakan ya kami tindak. Namun, sisi lain ada upaya untuk mencegah, kita sering diundang sebagai narasumber, untuk mensosialisasi bahaya narkoba, baik di sekolah, instansi maupun di ponpes" tandas mantan Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Jatim itu.(fdn)   Ciptakan Kesejukan dengan Berbagi Ditengah-tengah kepenatan dalam menjalankan rutinitas dan beban kerja yang berat, AKBP Indra Mardiana, sebagai Kesatresnarkoba Polrestabes Surabaya mengajak seluruh anggotanya untuk berbagi. Setiap Jumat sore, Indra bersama sekitar 60 anggotanya berdoa bersama dan mengundang 40 anak yatim. “Ini untuk mengimbangi kejenuhan dan memperlancar tugas. Sebab, dengan berdoa bersama ditambah berbagi dengan sesama, akan mempermuda tugas mulia sebagai aparat penegak hukum dalam memerangi kebathilan,” kata Indra yang mengaku di setiap berdinas, selalu berusaha dekat dengan anak yatim. Jumat berdoa dan berbagi ini digelar di lorong ruang penyidik di lantai V. Bagi Indra, cara ini sebagai upaya dirinya sebagai hamba Allah, yang menyakini bahwa setiap upaya tidak lepas dari campur tangan Allah. “Prinsip kita, kerja maksimal dan doa juga harus maksimal. Dua hal ini kalau sudah kita jalankan, yakin akan sukses,’ ungkapnya. Selain surat Yasin juga tahlil dan doa-doa lain. “Setiap hari Jumat kami undang 40 anak yatim piatu untuk ngaji dan doa bersama anggota. Untuk berbagi agar tercipta rasa sejuk dan damai di sini (Satresnarkoba Polrestabes Surabaya)," pungkas Indra.(fdn/iku) Tentang AKBP Indra Mardiana S.H SIK M.Si Tempat/ Tanggal Lahir: Garut 3 Februari 1978 Lulus Akpol: tahun 2000 Pendidikan Kejuruan • Daspa Serse 2003 Lanpa Idik Serse 2004. • Lan Teroris Investigation 2008. • Lan Managemen 2009. • Assasment Wakapolres 2014. • Assasment Penyidik Polri 2014. • ILEA Bangkok 2015. Riwarat Jabatan: • Kanit III Ditreskrim Poda Bengkulu 2000 • Pamapta Polres Bandar Lampung 2001 • Kanit Buser Poltabes Bandar Lampung 2002 • Kanit Restik Poltabes Bandar Lampung 2004 • Kapolsek Bangunrejo Poltabes Bandar Lampung 2005 • Wakapolsek Tekuk Betung Selatan 2006 • Kanit III Sat III Ditreskrim Polda Bengkulu 2010 • Kasatreskrim Polres Pasuruan 2011 • Kanit V/Transportasi Subdit I/Pidum Ditreskrimum Polda Jatim 2012 • Kapolsek Wonokromo Polrestabes Surabaya 2013 • Kanit II/Dana Kredit Usaha Subdit III Ditreskrimum Polda Jatim 2015 • Wakapolres Gresik 2016 • Wakapolres Sidoarjo 2016 • Penyidik Madya II Ditreskrimum Polda Jatim 2017 • Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Jatim 2017 • Kasubdit II/TPID Perbankan Pencucian Uang dan Kejahatan Dunia Maya 2018 . • Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya (Sekarang.)

Sumber: