Megah dan Memukau, Kostum Cendrawasih Seberat 25 Kg Asal Lamongan Sabet Juara 1 Surabaya Fashion Festival 2025
Sang model Maya Damayanti mengenakan kostum Burung Cendrawasih bersama suami, Manu.-Arif Alfiansyah-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Terik matahari yang menyengat kawasan Kota Lama SURABAYA, Minggu 23 November 2025 siang, seolah tak dirasakan oleh ribuan pasang mata yang memadati sepanjang Jalan Rajawali.
BACA JUGA:Model Lamongan Pukau Surabaya Fashion Festival 2025 dengan Kostum Cendrawasih 25 Kilogram
Di tengah hiruk-pikuk dan antusiasme penonton, sesosok Burung Cendrawasih raksasa melenggang anggun, membelah kerumunan dengan sayap emas yang membentang megah.

Mini Kidi--
Penampilan spektakuler dalam ajang Surabaya Fashion Festival (SFF) 2025 tersebut bukan sekadar pamer keindahan visual.
Di balik detail bulu yang rumit dan ornamen berkilau, tersimpan kisah ketangguhan fisik dan dedikasi cinta yang luar biasa.
BACA JUGA:Berawal dari Firasat, Tim Kelurahan Babatan Bawa Pulang Lemari Es di Surabaya Fashion Festival 2025
Kerja keras itu terbayar lunas. Kostum Cendrawasih dengan nomor urut 02 yang dibawakan oleh kontingen asal Mantup, Kabupaten Lamongan ini, sukses dinobatkan sebagai Juara 1 Kategori Perorangan.
Mereka berhasil menerjemahkan tema besar SFF 2025, "Reimagining Heritage: Timeless Craft Meets Global Fashion," dengan sempurna.
BACA JUGA:Marching Band Gita Rama Shinta SMPN 1 Surabaya Gebrak Panggung Surabaya Fashion Festival 2025
Sosok di balik kostum megah tersebut adalah Maya Damayanti. Ia bukan sekadar model bayaran, melainkan istri tercinta dari sang desainer kostum, yaitu Manu.
BACA JUGA:Pesona Manten Pegon Kontingen Wonocolo Hipnotis Ribuan Penonton SFF 2025 di Kota Lama Surabaya
Totalitas Maya diuji di aspal panas Jalan Rajawali. Rute parade sejauh kurang lebih 1 kilometer menjadi arena pembuktian ketahanannya.
Pasalnya, kostum yang melekat di tubuhnya memiliki bobot yang mencengangkan, hingga 25 kilogram.
Sumber:



