DPRD Surabaya Soroti 3 Faktor Krusial Penanganan Banjir: Sampah, Bangli, dan Konektivitas Saluran
Satgas Pematusan DSDABM Surabaya melakukan normalisasi saluran air. --
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menggenjot program penanganan banjir di tengah awal musim hujan. Berbagai proyek fisik seperti pembangunan saluran, bozem, hingga rumah pompa masih berproses untuk memastikan warga tidak lagi cemas menghadapi curah hujan tinggi.
Upaya masif ini mendapat dukungan sekaligus sorotan dari DPRD Kota Surabaya, yang menekankan pentingnya sinergi antara pembangunan fisik, kesadaran masyarakat, dan penertiban.
BACA JUGA:Petugas Gabungan Kerja Bakti Perbaiki Tanggul di Jembatan Gondoruso Pascabanjir Lahar Semeru

Mini Kidi--
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Bahtiyar Rifai, mendorong Pemkot agar capaian program penanganan banjir makin optimal dan memiliki target waktu yang jelas.
"Harus ada target. Setidaknya hujan tidak bikin cemas warga karena wilayahnya akan kebanjiran," kata Bahtiyar.
BACA JUGA:Banjir Tambak Mayor Dipicu Tak Adanya Outlet Pembuangan Air
Politisi Partai Gerindra ini menilai bahwa penanggulangan banjir tidak cukup hanya mengandalkan aspek fisik semata. Ia menyoroti tiga hal utama yang harus dimaksimalkan:
Meskipun proyek drainase dan rumah pompa terus dikebut hingga akhir tahun, Bahtiyar menemukan fakta di lapangan bahwa tumpukan sampah masih menjadi musuh utama. sampah menumpuk di muara saluran dan area rumah pompa, yang justru menjadi pekerjaan tambahan bagi petugas saat hujan deras.
BACA JUGA:Tanjungsari Jadi Langganan Banjir, Penyebab Drainase Tersumbat Bangunan Warga
"Ada beberapa rumah pompa yang di ujungnya masih ditemukan sampah menumpuk. Ini tentu memperlambat kerja petugas di lapangan," tegas Bahtiyar.
Berdasarkan data Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, tumpukan sampah terbesar terjadi di saluran Greges menuju Bozem Morokrembangan. Petugas harus bekerja ekstra 24 jam untuk membersihkan saringan pompa.
Oleh karena itu, Bahtiyar menekankan agar pembersihan saluran dan pengerukan sedimen dilakukan secara rutin, bahkan saat tidak musim hujan. Tujuannya adalah menjaga daya tampung saluran tetap ideal.
BACA JUGA:Anggaran Fantastis Rp 100 Miliar Dikucurkan untuk Atasi Banjir Surabaya Barat
Sumber:



