Urai Kemacetan, Satlantas Polres Tulungagung Rekayasa Lalu Lintas di Jembatan Lembu Peteng

Urai Kemacetan, Satlantas Polres Tulungagung Rekayasa Lalu Lintas di Jembatan Lembu Peteng

Tulungagung, memorandum.co.id - Jembatan Lembu Peteng yang merupakan aset vital penghubung wilayah Kabupaten Tulungagung dengan Trenggalek, kerap menjadi simpul kemacetan di jam-jam sibuk. Terutama di waktu pagi dan sore hari. Kondisi ruas jalan yang memiliki simpang empat dan simpang tiga saling berdekatan menjadi salah satu pemicunya. Guna mengantisipasi kemacetan di titik tersebut, Satlantas Polres Tulungagung bersama Dinas Perhubungan, Satpol PP Tulungagung dan beberapa dinas terkait lainnya telah menggelar rapat koordinasi managemen rekayasa lalu lintas. Kemudian hasilnya, sejak Senin (11/7/2022) lalu mulai diujicobakan rekayasa lalu lintas di Jembatan Lembu Peteng. Hal ini disampaikan oleh Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Mohammad Bayu Agustyan. Bayu mengatakan, rekayasa dilakukan dengan memasang water barier di median jalan dan memasang tanda larangan putar balik di lokasi tersebut. Sementara itu pada sisi timur jembatan, ditambahkan water barier yang memecah kendaraan yang akan masuk maupun keluar dari kawasan kuliner Pinka Jogging Track. "Kita pasang water barier di lokasi dan rambu larangan putar balik. Sehingga, pengguna jalan tidak berhenti di tengah jalan untuk putar balik maupun menyebrang ke sini lain di jembatan tersebut," ujarnya, Jumat (15/7/2022). Rekayasa yang dilakukan ini, menurut Bayu, masih dalam tahap sosialisasi dan ujicoba. Pihaknya juga bakal melakukan evaluasi dan pemantauan tentang efektifitas penerapan rekayasa lalu lintas di titik tersebut. "Kita ujicobakan selama sebulan kemudian kita lakukan evaluasi. Apa kurang lebihnya, bagaimana efektifitasnya seperti itu," terangnya. AKP Bayu menjelaskan, tidak hanya memasang water barier dan rambu larangan putar balik. Pada jam-jam sibuk, anggota Satlantas Polres Tulungagung bersama anggota Dinas Perhubungan stand by di lokasi tersebut untuk mengurai kemacetan, dan memberikan sosialisasi kepada pengguna jalan yang melintas. "Kita tempatkan anggota di jam-jam sibuk, terutama saat pagi dan sore hari. Kita berikan sosialisasi kepada pengguna jalan yang melintas, agar tidak bingung dengan rekayasa yang sedang dilakukan," paparnya. AKP Bayu berharap, pengguna jalan bisa memahami kondisi ini dan mengikuti peraturan yang ada. Sehingga, potensi kemacetan lalu lintas di Jembatan Lembu Peteng bisa diminimalkan. (fir/mad)

Sumber: