Jelang Tahun Ajaran Baru, Dindik Jatim Targetkan Pendidikan Vokasi Merata

Jelang Tahun Ajaran Baru, Dindik Jatim Targetkan Pendidikan Vokasi Merata

Surabaya, memorandum.co.id - Pelaksanaan PPDB 2021 jenjang SMA/SMK di Jawa Timur akan segera berakhir. Hari ini menjadi akhir pengumuman hasil seleksi, tepatnya pengumuman hasil seleksi jalur prestasi nilai akademik SMK. Semakin dekat dengan tahun ajaran baru 2021-2022, Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur akan mengembangkan pendidikan vokasi tidak hanya di SMK, namun juga SMA dan SLB. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi mengatakan, akan melakukan revitalisasi pendidikan dengan membidik pendidikan vokasi. Ia meyakini bahwa pendidikan vokasi akan melahirkan tenaga-tenaga terampil dan ahli sesuai dengan bidangnya masing-masing. "Jatim punya potensi besar untuk pendidikan vokasi. Stigma-stigma dunia usaha seperti pendidikan vokasi hanya ada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus dihapuskan," tegasnya, Kamis (3/6/2021). Tak hanya di SMK, Wahid optimis dapat mengembangkan pendidikan vokasi di SMA hingga Sekolah Luar Biasa (SLB). Hal ini dilakukannya agar kemampuan yang dimiliki oleh lulusan SMK, SMA, maupun SLB dapat selaras dengan kebutuhan industri. "Saya ingin membuat pergerakan vokasi. Jadi yang diberikan vokasi tidak hanya SMK. Tapi anak SMA dan SLB juga harus diberikan keterampilan. Karena apa, kalau anak SMK lulus sudah pasti punya keterampilan. Tapi anak-anak SMA 67% itu tidak melanjutkan ke perguruan tinggi padahal tidak ada keterampilan apapun. Akhirnya yang SMA kerjanya serabutan," ungkapnya. Untuk mendukung langkahnya tersebut, Wahid mendorong agar sekolah-sekolah khususnya di wilayah Jawa Timur bersedia mengadakan ekstrakurikuler pengembangan keterampilan. Ekstrakurikuler ini tetap dapat diikuti bagi mereka yang memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, bahkan siswa juga mendapatkan sertifikat kompetensi yang nantinya dapat menjadi penunjang di dunia kerja. Wahid berharap program ini tidak hanya memudahkan generasi muda mencari pekerjaan, namun juga menginisiasi para anak muda untuk menghadirkan lapangan kerja baru. “Jadi, cara yang terlihatnya simpel ini ternyata berpengaruh besar bagi kehidupan anak-anak muda, terutama pada masa pandemi yang serba sulit ini,” pungkasnya. (mg1)

Sumber: