PWRI Randuagung Resmi Berdiri, Ini Pesan Endang Istijowati
Mawi Mujayanti, Camat Randuagung Saat Memberi Sambutan --
LUMAJANG, MEMORANDUM.CO.ID - Kecamatan Randuagung menorehkan babak baru dalam penguatan peran kelompok purnabakti melalui pembentukan resmi Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) tingkat kecamatan. Pelantikan pengurus baru yang digelar di Pendopo Kecamatan Randuagung, Sabtu 6 Desember 2025, berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan. Kehadiran para sesepuh, tokoh masyarakat, serta jajaran pemerintah kecamatan menambah nilai penting momentum tersebut sebagai bagian dari penguatan jejaring sosial di wilayah Randuagung.
Dalam sambutannya, Camat Randuagung, Mawi Mujayanti, menegaskan bahwa kehadiran PWRI bukan sekadar organisasi bagi para purnabakti, tetapi mitra strategis pemerintah dalam menjaga kesinambungan pembangunan. Ia menggarisbawahi bahwa pengalaman para anggota PWRI merupakan modal sosial yang sangat berharga bagi kemajuan Randuagung.
BACA JUGA:Polsek Randuagung Gelar Bakti Sosial Rehabilitasi RTLH di Dusun Langsepan

Mini Kidi--
“Terima kasih kepada pengurus PWRI yang sudah bersedia mendukung program pemerintah. Kebersamaan harus dijaga, mulai dari Forkopimca, organisasi wanita, pemuda, hingga kelompok keagamaan. Semua elemen memiliki peran penting bagi pembangunan Randuagung,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PWRI Kabupaten Lumajang, Endang Istijowati, hadir memberikan pembekalan kepada para pengurus baru. Suasananya mencair saat ia menyampaikan pesan dengan candaan khas yang disambut gelak tawa hadirin. Namun di balik kelakar tersebut, terselip pesan mendalam mengenai pentingnya PWRI tetap aktif dan bermanfaat.
“Jangan sampai “manuk glatik cucuk e biru, mari dilantik terus turu (Burung gelatik paruhnya biru, baru dilantik lalu tidur),” selorohnya, sekaligus menjadi pengingat bahwa jabatan bukan sekadar formalitas.
Endang menegaskan PWRI harus tetap hidup, berdaya, dan memberi dampak nyata bagi masyarakat. Ia mengajak anggota untuk menjadi jembatan informasi program pemerintah daerah agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat, terutama di tingkat akar rumput.
BACA JUGA:Pemkab Lumajang Redakan Kepanikan Warga Terdampak Puting Beliung di Desa Kalipenggung Randuagung
Endang juga menekankan tata kelola organisasi yang baik. Menurutnya, memahami AD/ART bukan hanya administratif, tetapi kunci agar PWRI dapat berjalan sesuai aturan dan memberi manfaat berkelanjutan. Ia meminta pengurus PWRI Randuagung segera berkoordinasi dengan Korwil, termasuk mempersiapkan kegiatan rutin seperti senam triwulanan yang direncanakan digelar di Randuagung sebagai sarana memperkuat kebugaran dan kebersamaan.
Pembentukan PWRI Randuagung menjadi langkah penting dalam memperluas ruang partisipasi masyarakat, khususnya para purnabakti yang selama ini memegang peranan besar dalam perjalanan pemerintahan dan pelayanan publik. Kini, melalui wadah baru ini, energi dan pengalaman mereka dapat kembali terhimpun untuk memberikan kontribusi positif bagi wilayahnya.(Ags)
Sumber:



