umrah expo

Kominfo Jatim Gencarkan Literasi Digital, Saring Hoaks di Tengah Dominasi Medsos

 Kominfo Jatim Gencarkan Literasi Digital, Saring Hoaks di Tengah Dominasi Medsos

Kadiskominfo Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur menegaskan kembali komitmennya dalam memperkuat literasi digital masyarakat.

Hal ini menjadi krusial mengingat media sosial kini menjadi sumber informasi utama, namun sekaligus menjadi sarang penyebaran berita bohong atau hoaks.

BACA JUGA:Diskominfo Jatim Ajak Ratusan Anggota Karang Taruna Ubah Perilaku Konsumtif Jadi Produktif


Mini Kidi--

Kepala Diskominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, mengungkapkan bahwa masyarakat harus lebih cerdas dalam memanfaatkan teknologi digital.

Data Kementerian Komunikasi dan Digital 2025 menunjukkan 72,6 persen masyarakat Indonesia mengandalkan media sosial untuk mendapatkan informasi, melampaui sumber tradisional seperti televisi dan situs berita daring.

"Kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk cerdas dalam menggunakan teknologi digital, khususnya media sosial," ujar Sherlita, Selasa, 18 November 2025.

BACA JUGA:Diskominfo Jatim Gelar Pelatihan Desain AI Inklusif untuk Penyandang Disabilitas Rungu

Sayangnya, tingginya penggunaan media sosial berbanding lurus dengan penyebaran hoaks. Survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengidentifikasi media sosial sebagai kanal utama tempat informasi hoaks paling sering ditemukan.

Karena itu, Diskominfo bekerja sama dengan Komisi A DPRD Jatim menggelar acara cerdas digital. Kegiatan ini dihadiri oleh 100 perwakilan Karang Taruna.

"Peningkatan literasi digital ini juga mendesak dilakukan mengingat tingkat penetrasi internet di Jawa Timur yang sangat tinggi," papar Sherlita.

BACA JUGA:Diskominfotik Kota Pasuruan Dukung Gerakan Nasional Digital Sehat tanpa Judi Online

Data APJII mencatat penetrasi internet nasional mencapai 80,66 persen, sementara Jatim berada di angka yang lebih tinggi, yaitu 82,19 persen, dengan kontribusi sebesar 15,43 persen terhadap total pengguna internet nasional.

"Mayoritas masyarakat Jatim kini mengakses internet melalui ponsel. Dengan banyaknya informasi hoaks yang beredar, maka kita harus bisa menyaring informasi sebelum sharing," tambahnya.

Sumber: