Tak Pernah Terkendala Obat, Dewi Astutik Warga Gogorante Kediri Rasakan Langsung Manfaat JKN
Peserta JKN segmen PPU, Dewi Astutik.--
KEDIRI, MEMORANDUM.CO.ID - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dari berbagai lapisan. Salah satunya oleh Dewi Astutik (51), warga Desa Gogorante, Kecamatan Ngasem, Kabupaten KEDIRI dengan segmen kepesertaan Pekerja Penerima Upah (PPU).
Dewi sudah beberapa kali memanfaatkan layanan yang diberikan oleh Program JKN. Ia menceritakan jika dirinya mengidap penyakit diabetes melitus, sehingga mengharuskannya kontrol rutin ke fasilitas kesehatan (faskes).
BACA JUGA:JKN Sebagai Pelindung Sejak Lahir hingga Lansia, Fondasi Generasi Sehat Indonesia

Mini Kidi--
Awalnya Dewi tidak mengetahui kalau memiliki diabetes. Hingga suatu hari, ia merasa tubuhnya lemah dan memutuskan untuk memeriksakan diri.
”Saya tidak tahu ya apakah ada riwayat keturunan dari orang tua sehingga bisa terkena diabetes ini. Karena memang orang tua dulu tidak pernah diperiksakan. Sedangkan saya merasa kok lama-lama tubuh rasanya lemah, aktivitas jadi sedikit terganggu. Akhirnya saya coba periksa dan ketahuan kalau kadar gula saya tinggi, sehingga terkena diabetes melitus,” terang Dewi, Selasa 11 November 2025.
BACA JUGA:Warga Ngasem Kediri Tertib Bayar Iuran JKN Demi Ketenangan dan Perlindungan Kesehatan
Dewi yang tengah ditemui sedang terbaring di kasur salah satu rumah sakit di Kediri mengatakan, jika dirinya sudah lima hari dirawat. Ia mengalami ketidak sadaran diri sehingga dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Maka dari itu, ia diharuskan untuk rawat inap untuk memulihkan kondisinya.
Selain itu, Dewi juga mengungkapan selama menggunakan layanan JKN tidak pernah sedikit pun untuk dimintai iuran biaya tambahan. Dirinya mengaku puas dengan pelayanan yang diberikan meski berobat menggunakan JKN.
”Tidak ada biaya tambahan sama sekali. Pelayanannya sangat baik dan petugasnya juga ramah. Meskipun saya peserta JKN, mereka melayani dengan baik dan tidak pernah dibedakan dengan pasien umum,” tuturnya.
BACA JUGA:Lewat JKN dan Prolanis, Sri Batun Atasi Diabetes dan Tetap Bahagia
Karena menderita diabetes melitus, Dewi menjadi salah satu peserta Program Rujuk Balik (PRB) yang terus rutin untuk melanjutkan pengobatannya di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), atau rutin kontrol di rumah sakit. Ia mengatakan, bahwa setiap kali berobat ke FKTP maupun rumah sakit, tidak pernah mengalami kendala terkait ketersediaan obat.
Dewi selalu menerima obat yang sesuai dengan Formalarium Nasional (Fornas), sehingga tidak dikenakan biaya tambahan. Apabila persediaan obat yang diresepkan sedang tidak tersedia, FKTP atau rumah sakit wajib memberikan obat substitusi yang dijamin oleh JKN. Hal ini membuat peserta tetap mendapatkan terapi sesuai kebutuhan medis tanpa mengeluarkan biaya sendiri.
”Saya sangat terbantu dengan adanya JKN. Sebagai penderita diabetes melitus, saya harus rutin kontrol dan minum obat. Selama ini, saya tidak pernah mengalami kendala apa pun terkait ketersediaan obat. Obat yang saya butuhkan selalu ada, tidak pernah kosong. Dan saya tidak pernah diminta membeli obat di luar rumah sakit. Semua sudah ditanggung penuh oleh JKN tanpa biaya tambahan,” ucapnya.
Sumber:



