umrah expo

Viral Admin Medsos Wali Kota, DPRD: Murni Keteledoran Admin

Viral Admin Medsos Wali Kota, DPRD: Murni Keteledoran Admin

Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Muhammad Saifuddin. --

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Konten live Instagram Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, berujung sorotan tajam publik. Sebuah potongan video yang menampilkan percakapan candaan admin media sosial sang wali kota menjadi viral dan dianggap merusak citra, seolah kegiatan lapangan Eri Cahyadi adalah sebuah rekayasa.

Dalam potongan video yang beredar luas, terdengar suara admin yang tengah berbicara dengan rekannya saat live dijeda. 

"Kalau ada hujan lagi, rekaman video bapak wali turun ke lapangan kita simpan aja. Nanti bisa diunggah lagi kalau ada hujan," ujar admin tersebut. 

BACA JUGA:Tolak Pengunduran Diri, Wali Kota Eri Nonaktifkan Sementara Admin Medsos Pribadi yang Viral

Percakapan ini terjadi tanpa sepengetahuan Wali Kota Eri Cahyadi yang saat itu sedang fokus beraktivitas di lapangan.

Menanggapi kegaduhan ini, Muhammad Saifuddin anggota Komisi A DPRD Surabaya yang membidangi hukum dan pemerintahan angkat bicara. 

Ia menegaskan bahwa insiden ini adalah murni keteledoran dari pengelola media sosial dan bukan kesalahan Wali Kota Eri Cahyadi.

"Ini murni bukan kesalahannya Mas Wali Kota Eri. Tapi keteledoran admin medsos. Ke depan harus lebih hati-hati, karena medsos sekarang itu sakti sekali. Salah sedikit bisa jadi konsumsi publik," tegas Saifuddin, di Gedung DPRD Jalan Yos Sudarso. 

 

Saifuddin juga menilai peristiwa ini sebagai pengingat penting bagi seluruh tim komunikasi pejabat publik akan besarnya peran mereka. 

"Nyawa dari media sosial itu ada di admin, bukan di bosnya. Karena pemimpin itu kan nggak setiap hari pegang handphone. Jadi admin harus sadar perannya besar," cetusnya.

Meski terjadi insiden viral, Saifuddin secara umum tetap menilai kinerja Eri Cahyadi sejauh ini cukup baik dan nyata. 

"Saya melihat kinerjanya masih real-real saja, cukup bagus. Tapi evaluasi itu penting, jangan sampai puas dulu. Kalau pemimpin sudah puas, pemerintah bisa stagnan," tambahnya.

 

Sumber:

Berita Terkait