Parade Surabaya Juang 2025 Sukses Hadirkan Atmosfer Revolusi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani manyapa masyarakat dalam Surabaya Juang 2025.-Arif Alfiansyah-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Deru semangat perjuangan kembali menggema di jantung Kota Pahlawan. Kawasan Tugu Pahlawan menjadi saksi gelora patriotisme ribuan warga yang tumpah ruah menyaksikan Parade SURABAYA Juang 2025, Minggu 2 November 2025.
Gelaran kolosal yang menjadi agenda tahunan kebanggaan Kota Surabaya ini sukses memukau ribuan pasang mata.

Mini Kidi--
Dimulai tepat pukul 14.00 WIB, parade ini berhasil membawa kembali atmosfer revolusi, mengingatkan pada keberanian arek-arek Suroboyo melawan penjajahan.
BACA JUGA:Waspada, Modus Penipuan Catut Nama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Beredar di WhatsApp
Antusiasme publik sudah terasa jauh sebelum acara dimulai. Sejak pukul 11.00 WIB, warga dari berbagai penjuru kota tampak berdatangan untuk mendapatkan tempat terbaik di sepanjang rute parade. Sisi kiri dan kanan Jalan Pahlawan seketika padat oleh lautan manusia.
Kesiapan panitia dan aparat gabungan terlihat maksimal. Petugas dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan kepolisian tampak siaga di berbagai titik strategis. Pagar besi pembatas terpasang rapi, memastikan kenyamanan penonton sekaligus kelancaran jalannya parade.
BACA JUGA:Lampu Dekorasi di Kota Lama Raib, Wali Kota Eri Pasang Badan: Ayo Dijaga dan Ditangkap Pencurinya
Tepat pukul 14.00 WIB, suasana seolah ditarik mundur ke masa lalu. Parade diawali dengan aksi pengenalan senjata hasil rampasan dari tentara sekutu, simbol perlawanan pertama.
Tak lama berselang, penonton dikejutkan oleh raungan sirine keras yang menggambarkan suasana menegangkan kala Surabaya diserbu.
BACA JUGA:Silaturahmi Kebangsaan, PKS Kota Surabaya Bertemu Wali Kota Perkuat Sinergi dan Kolaborasi
Panggung teatrikal kemudian menyorot peran perempuan pejuang. Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, tampil memukau memerankan sosok Lukita Ningsih, tokoh perempuan di balik dapur umum perjuangan 1945.
Dengan balutan busana pejuang, Rini Indriyani berhasil menggambarkan ketegasan dan ketulusan kaum ibu di garis belakang.
Sumber:



