umrah expo

Mayat Pria Misterius Ditemukan Mengambang di Sungai Puger Jember, Teridentifikasi Setelah Tiga Hari

Mayat Pria Misterius Ditemukan Mengambang di Sungai Puger Jember, Teridentifikasi Setelah Tiga Hari

Warga Digemparkan Jasad Sahrawi (65), warga Dusun Mandaran, Desa Pager Wetan, Kecamatan Puger, Jember.--

JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Sesosok mayat laki-laki tanpa identitas (Mr. X) ditemukan mengambang di sungai lingkungan Kalibaan, Dusun Krajan I, Desa Pugerkulon, Kecamatan Puger, Jember, Kamis, 23 Oktober 2025.

Kapolsek Puger, IPTU Edy Purwanto, melaporkan bahwa penemuan ini segera ditangani oleh Kanit Reskrim, SPKT Polsek Puger, bersama tim kesehatan dari Puskesmas Puger, dan warga setempat.

BACA JUGA:Jaga Kamtibmas Ramadan, Polsek Puger Intensifkan Patroli Ngabuburit


Mini Kidi--

Identifikasi Korban dan Ciri-ciri Awal

Saat ditemukan, korban dalam kondisi tengkurap dan terlilit eceng gondok. Ciri-ciri fisik yang ditemukan adalah:

Tinggi badan kurang lebih 165 cm, Rambut ikal dan pendek. Warna kulit sawo matang. Mengenakan baju singlet warna hitam bergaris biru, celana kolor hitam, dan celana dalam biru.

Ditemukan luka lecet hampir di sekujur tubuh yang diduga akibat kondisi jenazah yang telah lama di air, diperkirakan sekitar tiga hari. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.

Penemuan bermula ketika Saksi Agus Widodo (44), melintasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dalam perjalanan menuju Alun-Alun Puger. Ia terkejut melihat sesosok tubuh mengapung di sungai dengan posisi tengkurap. Agus lantas memanggil Saksi Edi Susanto (49), untuk bersama-sama melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Puger.

BACA JUGA:AKP Facthur Rahman Bersama Anggota Polsek Puger Beri Sentuhan Kasih di Panti Werdha

Korban Teridentifikasi oleh Keluarga

Meskipun awalnya tidak dikenal, kabar penemuan jasad ini segera tersiar ke masyarakat. Belakangan, identitas korban diketahui oleh keluarganya. Korban adalah Sahrawi (65), warga Dusun Mandaran, Desa Pager Wetan, Kecamatan Puger, Jember.

"Karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang diakibatkan penganiayaan, pihak keluarga menyatakan tidak berkenan untuk dilakukan visum atau autopsi lebih lanjut. Jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga setelah proses pemusaran jenazah di PKM Kencong untuk segera dimakamkan."pungkas nya. (edy)

Sumber: