BPBD Bangkalan Ingatkan Warga Mulai Waspada Bencana Hidrometeorologi
Kepala BPBD Muh Zainul Qomar, SAg,MSi, serta moment bencana banjir bandang dan musibah bukit longsor di arealpenambangan bukit kapur tahun sebelumnya.--
BANGKALAN, MEMORANDUM.CO.ID - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan, Muh Zainul Qomar, SAg, MSi, mengisyaratkan puncak musim hujan mulai menggejala pada pekan kedua Oktober 2025 saat ini.
“ Puncaknya diperkirakan mulai awal November hingga Desember 2025 nanti,” Jelas, Zainul, sapaan akrab Kepala BPBD, Kamis, 9 Oktober 2025.
Dalam rentang waktu itulah, Anomali alam ini, amat berpotensi bakal menebar acaman ragam bencana Hidrometeorologi. Termasuk di Kabupaten Bangkalan.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, BPBD Jember Minta Masyarakat Waspada Bencana Hidrometeorologi

Mini Kidi--
Faktanya hampir setiap tahun kabupaten yang membawahi 18 kecamatan dengan 273 desa dan 8 kelurahan, ini kaprah menjadi langganan beberapa jenis bencana spesifik hedrometeorologi.
Seperti Senin (6/10) sore lalu, misalnya, hujan lebat disertai angin puting beliung menerjang sepanjang jalan akses Jembatan Suramadu sisi Madura. Imbasnya, rumah makan kondang Bebek Risky porak-poranda. Sejumlah kios souvenir arts di sisi kanan-kiri jalan akses, juga rusak sedang dan berat dierpa gedoran putting beliung.
“Menyikapi situasi jelangpuncak musim hujan kali ini, kami berharap warga mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya encana hidrometeorologi,” pesan Zainul.
Ini penting agar jika sewaktu-waktu musibah terjadi, bisa secepatnya dilakukan langkah antisipasinya secara terkoordinir.
BACA JUGA:TNI-Polri dan BPBD Apel Gelar Pasukan Hadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologi di Gresik
Ada beberapa jenis bencana hidrometeorologi saat puncak musim hujan tiba. Diantaranya hujan lebat berkepanjangan, tiupan angin kencang puting beliung, banjir bandang, serta bencana longsor dia areal penambangan bukit kapur.
” Gelombang besar dan arus deras, kadang diwarnai rob atau air laut pasang, juga kaprah terjadi di perairan Selat Madura, tempat ribuan nelayan di 9 kecamaan pesisir, Kabupaten Bangkalan, berburu rejeki dari hasil laut,” tandas Zainul.
Sebagai bentuk kewaspadaan, Zainul Qomar, berdasar renteten musibah tahun-tahun sebelumnya, mengunggah data beberapa wilayah kecamatan rawan bencana di Kabupaten Bangkalan. Diantaranya, Kecamatan Blega, Arosbaya, Sepulu, Socah dan Kecamatan Bangkalan Kota, masuk katagori rawan bencana banjir bandang.
Sumber:



