71st TEFLIN Siapkan Pembelajaran Bahasa Inggris Sejak Jenjang Dasar
Prosesi pembukaan The 71st TEFLIN International Conference di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya. -Edy Riawan-
MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB UB) menggelar The 71st TEFLIN International Conference di Gedung Samantha Krida UB, Rabu-Jumat, 8-10 Oktober 2025.
BACA JUGA:Anugerah Sabda Budaya, Cara FIB UB Uri-Uri Budaya Sastrawan dan Pekerja Seni
Seminar internasional ini diikuti 640 peserta dari puluhan negara yang membahas berbagai isu strategis dalam pembelajaran bahasa Inggris, termasuk kesiapan tenaga pendidik dan integrasi teknologi kecerdasan buatan dalam proses belajar mengajar.

Mini Kidi--
Kegiatan bergengsi ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I UB Prof Imam Santoso bersama Presiden TEFLIN Prof Dra Hj Utami Widiati MA PhD, serta dihadiri Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Prof Abdul Mu’ti.
Presiden TEFLIN Prof Utami Widiati menjelaskan bahwa ke depan pembelajaran bahasa Inggris akan menjadi mata pelajaran wajib mulai jenjang sekolah dasar.
“Nantinya pembelajaran bahasa Inggris menjadi wajib mulai kelas 3 sekolah dasar. Karena itu, saat ini sedang disiapkan kebutuhan untuk mendukung kebijakan tersebut, mulai dari SDM pendidiknya hingga sarana prasarananya,” ujarnya usai pembukaan seminar, Rabu, 8 Oktober 2025.
BACA JUGA:FIB UB ‘Bersih-Bersih’ dengan Pencanangan Zona Integritas
Lebih lanjut, Prof. Utami menambahkan bahwa metode pembelajaran bahasa Inggris akan disesuaikan dengan perkembangan teknologi, termasuk pemanfaatan Artificial Intelligence (AI).
“Kita juga membahas regulasi terkait penggunaan AI serta dampak positif dan negatifnya terhadap proses belajar,” jelasnya.
Ketua Pelaksana TEFLIN 2025 Prof Dr Zuliati Rohmah MPd menyoroti pentingnya meningkatkan minat baca di era digital.
BACA JUGA:Apresiasi Seniman, FIB UB Berikan Anugerah Sabda Budaya
“Tantangan kita sekarang adalah bagaimana anak-anak tetap suka membaca di tengah kemudahan akses teknologi. Karena itu, multimedia harus dimanfaatkan untuk menumbuhkan literasi di kalangan generasi muda,” paparnya.
Sementara itu, Dekan FIB UB Sahiruddin SS MA PhD menegaskan bahwa forum TEFLIN menjadi ruang berbagi pengalaman bagi para pendidik bahasa Inggris dari berbagai negara.
Sumber:


