Petani, BPBD dan PEPC Zona 12 Bersatu Hadang Ancaman Kebakaran Lahan
Acara Sosialiasi Keamanan (ist)--
BOJONEGORO, MEMORANDUM.CO.ID – PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 terus memperkuat komitmennya menjaga keselamatan operasi dan lingkungan. Kali ini, PEPC berkolaborasi dengan petani serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro dalam Sosialisasi Keamanan dan Keselamatan Fasilitas Industri Hulu Migas yang digelar sebagai langkah pencegahan kebakaran lahan.
Kegiatan berlangsung di area Sales Gas Metering (SGM) dan diikuti puluhan kelompok tani yang tinggal di sekitar jalur pipa dan fasilitas SGM. Kolaborasi ini menjadi bagian dari strategi mitigasi berkelanjutan, sekaligus memperkuat kepedulian bersama terhadap ancaman kebakaran lahan di wilayah operasional.
BACA JUGA:Kisah Kolaborasi PEPC dan PKBM Wana Bhakti Buka Pintu Pendidikan di Bumi Angling Dharma

Mini Kidi--
Lokasi SGM yang berada di sisi jalur pipa transmisi gas Gresik–Semarang dinilai rentan terhadap gangguan, terutama akibat aktivitas pembakaran lahan. Untuk memitigasi risiko tersebut sekaligus menjaga kelancaran distribusi gas Jambaran–Tiung Biru (JTB), PEPC Zona 12 membangun pemahaman bersama dengan masyarakat sekitar.
Tim HSSE dan Operations PEPC Zona 12 menegaskan pentingnya menghindari pembakaran lahan. “Kami tekankan kepada semua pihak untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran di sekitar fasilitas SGM. Hal ini berisiko memicu kebakaran tidak terkendali, membahayakan keselamatan petani, sekaligus mengganggu fasilitas operasional,” disampaikan dalam sosialisasi.
BACA JUGA:Gelar Pelatihan UMK Academy 2025 Bersama PEPC Zona 11 dan 12, Tingkatkan Kapasitas UMKM Mitra Binaan
Dukungan juga datang dari BPBD Bojonegoro. Kasi Kedaruratan dan Logistik, Agus Purnomo, mengingatkan bahwa praktik membakar lahan dapat menimbulkan risiko kebakaran besar yang membahayakan petani, lingkungan, maupun fasilitas di sekitarnya.
Deputy Field Manager Jambaran–Tiung Biru, Andy Suhendro, turut mengapresiasi peran serta masyarakat. “Dukungan masyarakat dan para pemangku kepentingan sangat penting untuk menjaga keberlangsungan operasi migas JTB. Produksi gas JTB yang optimal dibutuhkan guna mendukung pergerakan ekonomi dan ketahanan energi nasional,” ujarnya.
BACA JUGA:Bangun Harmoni Industri dan Masyarakat, PEPC Zona 12 Gelar Pertandingan Bulu Tangkis Persahabatan
Sebagai Objek Vital Nasional, Lapangan Gas Jambaran–Tiung Biru (JTB) memegang peran strategis dalam penyediaan gas bumi. Sosialisasi yang telah mendapat persetujuan SKK Migas ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran kolektif dalam menjaga keamanan fasilitas, sekaligus berkontribusi pada upaya pemerintah mewujudkan swasembada energi. (top)
Sumber:


