Persebaya Minta Maaf Atas Insiden Rasisme di Laga Launching Tim
Pernyataan Persebaya di akun sosial media terkait rasisme di launching tim.-Anwar Hidayat-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Persebaya Surabaya secara resmi menyampaikan permintaan maaf atas insiden rasisme yang terjadi saat pertandingan melawan PSS Sleman dalam laga launching team di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada 19 Juli lalu.
BACA JUGA:Persaingan Ketat Lini Depan Persebaya Musim 2025/2026, Siapa yang Akan Jadi Andalan Eduardo Perez?
Dengan kalimat "NO ROOM FOR RACISM" Permintaan maaf ini disampaikan melalui akun media sosial resmi klub sebagai bentuk tanggung jawab atas tindakan tidak terpuji yang dilakukan.

Mini Kidi--
Dalam pernyataannya, Persebaya menegaskan bahwa tindakan rasisme tidak memiliki tempat di dunia sepak bola.
BACA JUGA:Persebaya Resmi Rekrut Kiper Berpengalaman Rendy Oscario Sroyer
"Terkhusus di sepak bola, Persebaya Surabaya dan pendukungnya tidak pantas memberikan ruang dan tempat bagi mereka yang masih menjadikan nyanyian serta tudingan rasisme ke kelompok lain sebagai bagian dari kreativitas," tulis manajemen klub.
BACA JUGA:Trio MMB Persebaya, Kombinasi Mematikan Perovic, Malik, dan Bruno
Lebih lanjut, Persebaya juga menyoroti bahwa lagu-lagu provokatif yang merendahkan atau mengajak membenci kelompok lain secara masif adalah perilaku yang tidak dapat diterima. Oleh karena itu, klub meminta maaf secara luas kepada kelompok, kota, atau etnis lain yang menjadi korban nyanyian rasis dan kebencian.
BACA JUGA:Dua Wonderkid Persebaya Curi Perhatian
Permintaan maaf Persebaya mendapat apresiasi dari suporter. Salah satu komentar positif datang dari akun @bagus.sampurno.1671 di Sosial Media Persebaya.
BACA JUGA:Performa Menjanjikan Persebaya di Laga Pramusim Jelang Super League 2025/2026
"Terimakasih yang tak terhingga, Damai untuk semuanya kemarin, hari ini, dan selamanya. Salam persaudaraan, salam satu nyali wani," ujarnya.
BACA JUGA: Aksi Perovic di Laga Pembuka Persebaya Ditunggu Bonek dan Bonita
Komentar tersebut mencerminkan semangat persatuan dan perdamaian yang diharapkan dapat terus dijaga oleh seluruh elemen pencinta sepak bola, baik di Surabaya maupun di seluruh Indonesia. Sikap ini juga menunjukkan bahwa meskipun ada rasisme, sebagai suporter harus menjadi dewasa.
BACA JUGA:Azrul Ananda Ungkap Cerita di Balik Akuisisi Persebaya: Jawa Pos Ternyata Pernah Tak Setuju
Dengan permintaan maaf ini, Persebaya ingin menunjukkan bahwa klub tidak hanya fokus pada prestasi di lapangan hijau, tetapi juga bertanggung jawab kejadian yang membuat beberapa pihak tersinggung. (yat)
Sumber:



