Bupati Tulungagung Pamerkan 3 Pusaka Warisan Leluhur Dalam FBS 2025
Bupati Gatut Sunu Wibowo tunjukkan pusaka milik leluhurnya. --
TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID-Festival Budaya Spiritual (FBS) tahun 2025 resmi dibuka pada Rabu, 10 Juli 2025, oleh Kementerian Pariwisata RI bersama Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso.
FBS menjadi ajang kolaborasi strategis antara pemerintah pusat dan daerah untuk merawat dan menghidupkan kembali warisan budaya spiritual di tengah masyarakat, khususnya generasi muda.
Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak, termasuk Kementerian Pariwisata yang telah mendukung kegiatan FBS. “Ini wujud nyata pemerintah hadir dan bersinergi dalam merawat budaya kita. Terima kasih kepada Kementerian Pariwisata dan semua pihak yang sudah mendukung FBS,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Gatut Sunu juga memamerkan tiga pusaka miliknya yang sarat nilai sejarah dan spiritual.

Mini Kidi--
Salah satunya adalah tombak yang sempat hilang namun kemudian "muncul kembali", menjadi simbol kuatnya ikatan antara manusia dan warisan leluhur.
“Tadi malam saya memilih pusaka mana yang pantas dipamerkan. Ada tombak yang dulu sempat hilang tapi muncul lagi. Pusaka-pusaka ini saya rawat sebagai warisan dari leluhur saya, konon dari canggah udeng-udeng,” ungkapnya.
Menurut Bupati Gatut Sunu, FBS tidak sekadar ajang pamer benda pusaka, namun sebagai upaya menguri-uri (melestarikan) budaya Jawa yang kaya nilai spiritual. Ia berharap seluruh desa bisa berpartisipasi dan menggali potensi budaya masing-masing.
“Kita ingin menumbuhkan kecintaan terhadap budaya spiritual. Saya yakin semua desa punya warisan yang bernilai. Ini positif, budaya yang harus kita jaga bersama,” tambahnya.
Festival ini juga menampilkan keris-keris dari berbagai daerah, termasuk koleksi para kepala desa dan pejabat Pemkab Tulungagung.
Keris-keris tersebut menjadi simbol guyub dan semangat pelestarian budaya lokal yang makin mengakar.
Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Perlindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono, yang juga hadir, menegaskan bahwa FBS adalah bentuk pewarisan budaya kepada generasi milenial dan Gen Z. Menurutnya, budaya spiritual seperti keris bukan sesuatu yang mistis atau menakutkan.
“Filosofi keris itu tanggung jawab, ksatria, dan rasa hormat kepada leluhur dalam bingkai ketuhanan. Ini program edukatif yang sangat cocok untuk dinikmati generasi muda,” jelas Basuki.
Sumber:



