Proyek Stadion Surajaya Lamongan Sisakan Persoalan: Puluhan Mandor Desak PT Wika Karya Selesaikan Pembayaran
Proyek kegiatan pembangunan Stadion Surajaya Lamongan. -Syaiful Anam-
LAMONGAN, MEMORANDUM.CO.ID - Diduga wanprestasi, pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan Stadion Surajaya Lamongan menyisakan persoalan. Puluhan mandor pelaksana proyek mendesak PT Wika Karya Bangunan Gedung untuk secepatnya menyelesaikan pembayaran. Sebanyak 26 mandor mengaku belum menerima hak penuh atas pekerjaan yang telah mereka selesaikan.
BACA JUGA:Stadion Surajaya Lamongan Telan Anggaran Rp 281 Miliar Lebih, Kini Diresmikan Prabowo Subianto
Samijan, salah satu mandor yang bertanggung jawab mengerjakan rolling, pintu, dan pagar sektor stadion, menyebut bahwa mereka terus mendapat tekanan dari para pekerja yang juga belum menerima hak upah mereka.

Mini Kidi--
"Kami ditagih terus oleh pekerja. Mereka butuh makan, biaya hidup, bahkan tagihan di warung. Ini memang hak mereka," ucap Samijan, saat dihubungi sejumlah awak media, Senin 30 Juni 2025.
Dalam kelompoknya saja terdapat 30 pekerja, menurut dia, mandor lain ada yang mempekerjakan hingga 50 orang. Total pekerja terdampak diperkirakan mencapai ratusan hingga ribuan orang.
Diungkapkan Samijan, sisa pembayaran yang belum diterima dari PT Wika mencapai Rp 670 juta. Bahkan, beberapa mandor lain mengalami hal serupa dengan nilai tunggakan bervariasi, mulai dari Rp 500 juta, Rp 800 juta, hingga Rp 1 miliar.
BACA JUGA:Pembangunan Stadion Surajaya Sudah 51 Persen
"Pekerjaan sudah selesai, stadion pun sudah diresmikan Maret lalu. Sekarang sudah hampir Juli, tapi hak kami belum dibayar. Ini jelas zalim. Pekerjaan selesai ya harusnya dibayar lunas," beber dia.
Diakui, kini kesulitan menghadapi tekanan dari para pekerja yang datang ke rumahnya bersama keluarga mereka untuk menagih gaji. Kondisinya semakin berat karena dirinya juga menghadapi tagihan dari bank akibat pinjaman modal untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
"Saya sudah mencoba menjual mobil untuk membayar pekerja, tapi belum laku. Sementara PT Wika bilang tidak punya uang, dan menjanjikan pembayaran baru pada Oktober nanti. Ini sungguh keterlaluan, perusahaan sebesar itu kok bisa bilang tidak punya uang," Samijan mengeluh.
BACA JUGA:Ground Breaking, Pembangunan Stadion Surajaya Lamongan Resmi Dimulai
Lebih lanjut, karena tidak kunjung ada kejelasan, tambah Samijan, para mandor hari ini mendatangi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Lamongan untuk mengadukan persoalan tersebut dan meminta bantuan penyelesaian.
"Kami juga berencana berkirim surat ke Kementerian Tenaga Kerja agar hak-hak kami segera dibayarkan. Kami mohon pemerintah turun tangan membantu kami," ujarnya.
"Proyek Stadion Surajaya Lamongan, diketahui, dikerjakan dengan standar FIFA berkapasitas 11.200 penonton, dengan anggaran mencapai Rp 281,36 miliar. Proyek ini dimulai pada Maret 2024 dan selesai pada Februari 2025. Stadion tersebut telah diresmikan secara virtual oleh Presiden Prabowo Subianto pada 17 Maret 2025, bersamaan dengan 17 stadion lain di Indonesia yang dipusatkan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. (*/pul)
Sumber:



